Disebuah desa di daerah Jawa
Timur,terdapat seorang pemuda dari Jakarta yang bernama Rudi,ia berencana untuk
berlibur dikampung halamannya tersebut,disana pun ia juga menambah pengalaman
dengan membantu usaha dari Pamannya,yaitu berternak sapi.Dia pun juga
menganggap liburan ke desa adalah liburan yang tepat untuk mengistirahatkan
batin dia karena kerasnya hidup di Jakarta.Dan ternyata benar ia dismbut dengan
hangat oleh warga penduduk desa tersebut,walaupun ada segelintir penduduk yang
memandang sinis,karena mereka menganggap orang dari kota selalu bertindak hal
yang negative.
Rudi pun bertanya kepada pamannya,” Paman kenapa mereka sangat sinis dengan
kehadiranku disini?”,Pamanya pun menjawab,”karena dulu sempat ada orang dari Jakarta
yang dating kedesa ini dan mengaku-ngaku sebagai orang kaya yang siap membantu
warga desa ini dengan melakukan program investasi dengan uang balik 2x
lipat,karena orang desa sudah terlalu percaya,maka warga desa memberanikan diri
melakukannya,dan ternayat dia melakukan penipuan dan membawa uang mereka
kabur,sejak dari itu sebagian warga tidak percaya dengan orang –orang dari
kota”.
Ia pun mulai mengerti dengan
penjelasan Pamannya,dan mulai bisa menerima keadaannya tersebut.Ia pun meminta
ke Pamannya untuk diantarkan ketempat peternakan sapi milik pamannya.Sesampai
disana sang Paman pun mengenali tangan kanannya ataupun orang keterpercayaanya
yang bernama Toni,mereka berdua pun saling berkenalan dan sangat akrab,karena
umur mereka tidaklah berjarak jauh.Toni pun memberitahu cara merawat sapid an
sebagainya,sesampainya ia memberitahu sapi kesayangan Pamannya yang bercirikan
mata buta sebelah kiri dan tanduknya yang mengarah kedepan.Toni memberitahu agar sapi ini harus dijaga dengan
baik baik karena Paman sangat menyayangi sapinya tersebut.
Malam pun tiba,seperti biasa Toni
mengembalikan kunci kandang sapinya ke Paman.Paman pun menyuruh Rudi untuk
memeriksa sapi kesayangannya,ia pun memberikan kuncinya ke Rudi,Rudi pun
memeriksa sapi tersebut,karena ia tidak biasa dengan suasana gelap desa dan
merasa takut,ia pun memeriksa dengan buru-buru,dan setelah memeriksa ia pun
berlari kerumah karena saking takutnya,dan mengayakan ke Pamannya bahwa sapinya
ada dan dalam keadaan aman dengan nada yang sangat meyakinkan.
Keesokan paginya,berawal
seperti biasa,Toni meminta kunci kandang
ke Paman untuk mengeluarkan sapi untuk memberinya makan,tetapi semua berubah
ketika Toni berteriak,”Pamaaaan sapi kesayanganmu hilaaaang”,dengan terburu-buru
Paman pun keluar rumah dan memeriksa keadaan yang sebenarnya,ternyata benar
sapi kesayangannya hilang,ia pun menangis sehingga membuat warga desa datang
menemui sang Paman,Rudi pun terbangun karena suara berisik,ia keluar rumah
dengan terbingung-bingung,saat ia keluar rumah ada seorang warga Desa yang
berteriak,”dia kali pencurinya,karena saya melihat tadi malam saya melihat dia
yang terakhir mengunci kandang dan terlihat buru-buru,bisa saja dia terburu
buru untuk mengeluarkan sapi tersebut karena takut ketauan oleh warga
sekitar”,sang paman pun terlihat sangat bingung,Rudi pun mengelak,”bukan saya
yang mencuri sapi tersebut,iya saya terburu-buru tadi malam karena saya sangat
takut,baik kalau kalian tidak percaya,saya akan mencari sapi tersebut,apabila
saya tidak menemukan sapi tersebut dalam waktu 24 Jam saya rela untuk dibawa ke
kantor polisi,warga desa pun percaya dan mebiarkan dia mencari sapi tersebut.
Rudi pun mencari sapi tersebut
dengan ditemani oleh Toni,dengan perasaan panic ia pun memulai pencarian dari
pasar hewan yang dekat dengan desa tersebut,ia takut pencuri sapi yang
sebenarnya telah menjual sapi tersebut ke pasar ini,dan Rudi pun melihat ada
sapi yang mirip dengan milik pamannya,tetapi memilik mata buta sebelah
kanan,sedangkan sapi milik pamannya memiliki buta sebelah kiri,dengan nada
kesal Rudi pun marah-marah dan memaki tukang sapi tersebut,Toni pun segera
melerainya takut ada keributan yang lebih besar lagi,ia pun mulai sangat cemas
karena takut dijebloskan ke polisi.
Tiba-tiba ada seorang polisi yang
datang karena melihat keributan,Rudi pun ketakutan dengan kedatangan polisi
tersebut,ia pun menangis meminta maaf,tetapi ternyata polisi tersebut
menanyakan,”tenang tadi saya dengar anda sedang kehilangan seekor sapi yang
bercirikan mata buta sebelah kiri dan tanduk kearah depan”,Rudi pun mengangguk
dengan sedikit gemeteran,dan ternyata polisi itu membawakan sapi milik
pamannya,dan polisi tersebut mengatakan kalau sapi tersebut sedang berkeliaran
tanpa ada pemilik,karena takut ada yang cedeera diseruduk sapi tersebut,polisi
pun membawa sapi tersebut.
Rudi pun menyadari bahwa ia lupa mengunci
kandang sapi waktu itu,karena ia terburu-buru ketakutan,dengan perasaan senang
ia membawa sapi tersebut ke Pamannya dan membuktikan ke warga desa bahwa ia
bertanggung jawab dan dia bukanlah seorang pencuri,namun seorang yang ceroboh.
1 komentar:
Aaas