KARMA ITU BERLAKU



Genta, seorang cowok kelas 10 di salah satu SMA Negeri di Jakarta. Bisa di bilang dia tidak terlalu tampan tapi dia cukup cool untuk ukuran cowok. Dia sedang dekat dengan cewek di sekolah lain namanya Aina. Mereka kenal berkat salah satu teman Genta, yang mempertemukan mereka di suatu acara. Kedekatan mereka berlangsung cukup lama hingga suatu hari, Genta meminta Aina untuk bertemu dengannya di sebuah restoran fastfood yang kebetulan dekat dengan rumah Aina.
“datang ya ke Mcd nanti sore, temen gue adanya ulang tahun. Nanti gue kenalin ke temen-temen gue” pinta Genta ke Aina lewat media sosial line.
‘iya, insyallah nanti gue datang kok” balas Aina
Sore itu Aina pergi ke Mcd untuk menemui Genta dan teman-temannya. Genta mengenalkan Aina kepada teman-temannya dan ternyata Aina suka dengan salah satu teman Genta yang bernama Rifal. Tetapi, Aina tak lama menemani Genta karena dia harus pergi melakukan rutinitasnya yaitu ngegym. Di tempat gym Aina mendapat pesan Line dari Genta.
“gimana tadi? Ada yang nyangkut?” kata Genta
“ada, yang tadi pake kaos item ituh. Siapa namanya? Rifal?” balas Aina, Aina sendiri bingung kenapa Genta bilang seperti itu, padahal  mereka sudah dekat, dan Aina juga memiliki rasa sama Genta.
“oh dia, iya namanya Rifal” karena Genta hanya membalas seperti itu, Aina menghiraukannya dan melanjutkan kegiatannya.
            Malam hari Aina sudah sampai dirumah, dan tiba-tiba handphonenya berdering. Ada sebuah Line dari seseorang, namanya Rifal. Aina langsung kegirangan melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya 
            “Aina? Ini gue Rifal temannya Genta yang tadi di Mcd”
            “oh, dapet idLine gue dari siapa? Genta?” Aina berpura-pura cuek
            “enggak, bukan dari dia kok. Ada deh orang”
            Mereka berbincang hingga larut malam, dan itu menambah perasaan suka Aina ke Rifal. Tetapi, Aina tiba-tiba teringat Genta dan langsung mengirim pesan ke Genta.
            “Genta, lo ngasih id Line gue ke Rifal gara-gara gue ngomong ke lo kalau gue suka ama dia?”
            “ihh, ngga tuh. Emang dia nge-line lo? Mana gue tau!” Genta kesal karena dia dituduh oleh Aina dan ternyata temannya juga mulai mendekati Aina. Padahal Genta sudah dekat dengan Aina cukup lama. Karena hal itu, Aina dan Genta jadi bertengkar padahal hanya hal sepele. Genta sendiri masih bimbang dengan perasaannya ke Aina, dia masih belum siap untuk menyatakan cinta ke Aina.
              Sebulan kemudian Rifal dan Aina semakin dekat, dan Genta dan Aina masih tetap dekat. Padahal Aina tahu kalau Genta dan Rifal adalah teman dekat dan mereka juga satu tongkrongan tapi Aina tetap dekat dengan mereka berdua dan menyimpan perasaan ke mereka berdua juga, sampai saat itu Aina masih bisa menutupi hubungannya.
            Suatu hari Rifal mengajak Aina untuk pergi nonton sepulang sekolah disebuah mall, mereka janjian untuk bertemu di bioskop saja. Film sudah dimulai, tetapi Aina kelaparan dan dia lupa untuk membeli makanan di luar tadi. Mengetahui hal itu, Rifal memberi sisa bekalnya yang masih ada setengah ke Aina dan Aina memakannya dengan lahap. Selesai makan, bukannya menonton Aina malah tertidur didalam bioskop itu, Rifal kasihan melihatnya dan hanya mengelus elus kepala Aina. Film selesai diputar, mereka pun keluar dari bioskop
            “masih laper ngga? Makan yuk?” Tanya Rifal
            “ha? Masih nih, tapi ngga mau makan nasi” jawab Aina tanpa rasa malu sedikit pun
            Akhirnya mereka memilih J.Co sebagai tempat untuk makan makanan kecil, di saat itu Aina masih sempat mengirim pesan ke Genta tapi dengan sedikit rasa takut ketahuan oleh Rifal.
            Satu setengah tahun sudah Aina dan Genta dekat, tetapi Genta belum juga menyatakan perasaannya ke Aina, padahal Aina selalu menunggunya walaupun Genta suka menghilang tanpa kabar. Berbeda dengan Genta, Aina dan Rifal baru dekat kurang lebih 4 bulan, tetapi Aina sangat nyaman dengan Rifal. Hingga suatu malam, Rifa mengirim sebuah voice note yang berisi suaranya menyanyikan lagu “Bertahan”. Betapa senangnya Aina saat Rifal mengirim suaranya. Aina senang tak henti-hentinya, hingga semua teman-temannya disekolah di beritahu akan hal itu.
            Sebulan kemudian, Aina sedang update status di twitter. Lalu, Genta dan Rifal membalas status Aina di twitter, dan hal ini menyebabkan Aina panic bukan kepalang. Karena hal itu, hubungan Aina dan Genta diketahui oleh Rifal dan sebaliknya hubungan Rifal dan Aina diketahui oleh Genta. Sejak saat itu, hubungan Aina dan kedua laki-laki itu renggang. Hingga akhirnya mereka benar-benar kehilangan kontak, karena semuanya menjauhi Aina. Beberapa minggu kemudian, Aina sengaja mencari informasi tentang Genta dan Rifal, dan informasi yang Aina dapat adalah Rifal dan Genta sudah memiliki pacar. Aina sedih, karena mungkin dia menerima karma.
 
 
 
Karya         : Ramla Oktavia