Antara Aku Kamu Dan Dia
Pada
awal mula cerita ini adalah, saat dimana aku sedang mengadakan kegiatan
sekolah. Mulanya aku tidak mengenal gadhi. Tapi karena gadhi mengikuti acara
kegiatan sekolah. Aku pun disuruh membuat kelompok, dan akhirnya aku pun tanpa
sengaja berkelompok dengan seorang lelaki yang tidak aku sadari ternyata gadhi
yang sudah lama hadir dalam hidupku. Lelaki itu bernama ghadi. Saat aku
mengetahui siapa nama dia ternyata aku mengingat kejadian yang sebelumnya
pernah aku ketahui, mungkin saat itu aku tahu kalo gadhi itu sudah mempunya
seseorang pacar. Memang aku tidak merasakan apa-apa. Mungkin aku menganggap
kalau kejadian itu karena tidak sengaja atau kebetulan saja. Saat aku sedang
mengadakan api unggun aku melihat gadhi sedang sendirian dan gadhi pun melihat
kearahku dengan mata yang tajam.
Beberapa
hari kemudian setelah kegiatan itu. Aku sudah tidak bertemu dengan gadhi karena
sekolah ku terpisah-pisah. Tapi entah mengapa kebetulan itu datang kembali sampai
dgadhi menginvite pin bbm ku. Setelah aku acc pin tersebut aku merasa perasaanku
senang banget karena gadhi menginvite ku. Mula dari situ aku sudah mulai dekat
dengan gadhi, dan aku suka cerita-cerita tentang pacar aku dan gadhi juga suka
cerita tentang pacar dia. Sebenarnya saat gadhi cerita tentang pacarnya aku merasa
sedih karena ternyata gadhi masih sayang sama pacarnya. Tapi setelah beberapa
hari bbman dengan gadhi. Gadhi pun cerita bahwa gadhi sudah tidak sayang dengan
pacarnya, sampai gadhi ingin memutuskan pacarnya. Disaat itu aku telah meminta
putus kepada pacarku, meskipun pacarku tetep tidak mau putus aku pun tetap
meminta putus dengan paksaanku.
Setelah
aku putus, ternya tidak lama kemudian gadhi pun putus dengan pacarnya. Setiap
hari aku selalu bbman dengan gadhi, sikap dan sifatnya gadhi pun membuat aku
menjadi care dengan gadhi. Perasaan itu setiap harinya selalu bertambah,
mungkin saat itu aku merasa nyaman dekat dengan dia,. Walaupun aku baru kenal
tapi gadhi memiliki sifat dewasa atau sifat yang bisa membuat nyaman
perempuan-perempuan disekitar dia.
Setelah
beberapa minggu aku tidak sengaja bertemu dengan gadhi di depan sekolahnya, dan
gadhi pun selalu senyum dengan ku. Setelah bertemu dengan gadhi, gadhi langsung
ngebbm aku. Di situ aku merasa sangat senang sekali. Mungkin aku berfikir kalau
aku suka dengannya. Perasaan itu masih aku simpan didalam hati ku. Saat gadhi
menulis disebuah status “ketemu dia lagi”
aku merasa sepertinya itu status buatku. Tapi aku tidak mau kepedean.
Setiap hari aku pulang sekolah melewati sekolah gadhi aku selalu bertemu dengan
dia tanpa sengaja.
Beberapa
minggu setelah pertemuan tanpa sengaja itu, gadhi selalu bbmin ku dengan
kata-kata yang romantis seperti layaknya seorang pasangan. Aku selalu berfikir
“apa gadhi juga suka dengan ku?” dalam hatiku selalu berkata begitu.
Tapi akhirnya gadhi pun mengatakan sesuatu dengan aku, ternyata gadhi juga
menyukai aku sejak lama. Aku pun senang sekali saat gadhi berkata seperti ini
“gua suka sama lu” kata gadhi
“masa? Kenapa lu suka sama gua?” jawab
aku
“gua sebenarnya suka sama lu sejak lama
sejak gua kelas 7 dan lu kelas 8, tapi lu itu tidak pernah peka sama gua” kata
gadhi
“apa? Emang lu pernah kontak-kontakan
sama gua? Kita baru kontak-kontakan juga baru-baru ini.”jawab aku
“sebenarnya gua itu pernah facebookkan
sama lu dan elu juga pernah membalasa pesan gua, dan gua pernah meminta nomer
hp lu. Pas lu ngasih nomer lu gua langsung sms lu tapi tidak pernah dibales.”
Kata gadhi
“oh jadi selama ini yang dulu pernah
facebookkan sama gua itu elu? Ko bisa ya kita ketemu lagi.” Kata aku
“tapi pas lu ngasih nomer dan lu tidak
pernah balas pesan gua. Lu pun juga selalu gua tungguin jam 09.00 pagi. Tapi lu
tidak pernah online lagi.” Kata gadhi
“hmmm....... maaf ya gua gak tau kalo
lu.” Jawab aku
“iya enggak apa-apa kok” kata gadhi
Setelah
terjadi percakapan itu gadhi pun benar-benar menembak aku dan dia menginginkan
aku untuk jadi pacarnya. Tanpa aku berpikir lama karena aku menyukai gadhi juga
aku pun langsung menerima gadhi. Akhirnya aku pun jadian dengan dia. Seminggu
setalah itu teman-temanku mengetahui kalau aku sudah jadian dengan gadhi.
Mereka pun menyetujui kalau aku pacaran dengan gadhi. Dan mantan aku yang
bernama dani pun mengetahui bahwa aku jadian sama gadhi, dani sempat kesal dan
marah kepada aku dan gadhi. Dani berfikir kalu gadhi yang menyebabkan aku
memutusi dani. Dan dani mengancamku kalo gadhi bakalan dilabrak dengannya. Saat
itu aku memberanikan diri untuk mengatakan perasaanku yang sebenarnya, kalau
aku tidak sayang atau suka sama dani. Mungki pada saat itu dani kecewa kepadaku
bahwa aku tidak mengatakan yang sejujurnya perasaanku dari pertama. Karena aku
tidak mau masalah ini menjadi panjang aku pun memutuskan meminta maaf duluan
kepada dani, kalau aku memang yang bersalah. Dan dani pun sudah mulai reda
emosinya, dan tidak ikut campur dengan kehidupanku lagi.
3
bulan kemudian saat aku merayakan anniversary aku dengan gadhi. Aku menghabisi
waktu dengan dia satu hari penuh. Setelah selesai merayakan bersama gadhi.
Ternya datang seseorang perempuan yang bernama peni. Di situ aku tidak
merasakan kecurigaan sedikit pun dalam hatiku. Setelah beberapa minggu setelah
aku mengetahui bahwa gadhi sedang dekat peni, orang-orang disekitar aku selalu
bercerita dengan aku tentang sifat dan kepribadiannya peni. Temen aku bercerita
bahwa si peni mendekati aku dan gadhi karena ada sesuatu yang peni inginkan.
Aku pun merasa penasaran dengan cerita temanku tersebut. Aku selalu bertanya
maksut dari perkataan temenku itu apa?. Akhirnya temen aku pun menceritakan
yang sesungguhnya.
“sebenarnya peni itu menyukai gadhi
pacar kamu sejak lama”. Kata temanku
“kenapa kamu bisa bilang seperti itu?”.
Jawab aku
“jadi waktu itu sebelum kamu dekat
dengan gadhi sebenarnya gadhi itu sedang dekat dengan peni. Tapi ternyata gadhi
juga ngedeketin kamu,sampai kamu jadian. Sebelumnya iyu gadhi dengan peni
memang sudah berencana ingin pacaran tapi karena kamu datang dalam kehidupan
gadhi sampai membuat gadhi suka dengan kamu dan akhirnya gadhi nembak kamu”.
Kata temenku
“oh jadi begitu ceritanya. Kok gadhi
enggak pernah cerita sama aku ya?” jawab aku
“ya mungkin menurut gadhi cerita itu
enggak terlalu penting buatnya”. Kata temenku
“ yasudah makasih banyak ya atas
infonya.” Jawab aku
“oh ya menurutku mulai dari sekarang
kamu jangan membiarkan gadhi dekat dengan si peni, takutnya sewaktu-waktu peni
menusuk kamu dari belakang.” Kata temenku
“oke-oke.” Jawab aku
Sehabis
percakapan itu aku berfikir “mana mungkin
si peni jahat sama aku?” aku tetap berfikir yang baik kepada peni. Hari
demi hari setelah temenku menceritakan tentang feni, aku melihat disebuah media
sosial (twitter) kalau gadhi dan peni sedang melakukan percakapan.aku memang
tidak mempermasalahkan percakapannya itu, tapi yang aku permasalahkan itu
adalah kenapa peni dengan gadhi memanggil kata mereka dengan “abang dan eneng’’. Pemikiran aku sebelumnya
yang berfikiran baik ternyata seketika berubah total. Aku menjadi ingat
perkataan temenku bahwa dia benar-benar menyukainya. Saat percakapan ditwitter
itu aku langsung menanyakan kepada gadhi, tapi gadhi pun berkata dengan biasa.
Gadhi pun menjelaskan kalau dia memanggil peni dengan kata-kata seperti itu
cuman sekedar kakak adik saja. Disitu aku mulai tidak mencurigai lagi, tapi aku
juga tetap berantisipasi kalau peni masih akan mengganggu hubunganku dengan
gadhi.
1
bulan setelah kejadian itu ternyata peni masih masuk dalam hubunganku dengan
gadhi. Disitu aku semakin risih dan curiga sama peni. Saat itu akubilang ke
gadhi kalo memang gadhi suka sama peni ya sudah putusin aku saja. Gadhi pun
menjawab bahwa dia tidak mau putus sama aku. Dan aku menyuruh gadhi memilih,
gadhi mau memilih aku atau dia. Dan gadhi pun memilih aku.
Beberapa hari kemudian setelah konflik
tersebut, ternyata aku meminta putus gadhi. Gadhi pun tidak mau dan menanyakan
apa alasan aku memutusinnya. Aku menjawab dengan apa adanya, bahwa aku sudah
malas menyimpan perasaan cemburu. Gadhi langsung meminta maaf atas kejadian
itu. Tapi aku tetap meminta putus secara baik-baik. Setelah lama gadhi berfikir
gadhi pun mau putus, tapi gadhi berkata “kalo
kita sudah putus, kita tetap bisa temenan kan? Atau enggak aku tetap mau
menunggu kamu.”. saat aku mendengar perkataan itu aku merasa aku yang
bersalah. Tapi aku tidak bisa melanjutkan hubunganku dengan gadhi. Aku juga
menyuruh gadhi jadian saja dengan peni.
Setelah
beberapa hari putus dengan gadhi. Ternyata gadhi pun jadian sama peni yang
selama ini masuk dengan kehidupan ku. Saat aku mengetahui itu semua aku merasa
sakit hati, tapi memang itu sudah jalan dan keputusan aku memutusin gadhi.
Setelah putus akupun sudah lost-contact dengan gadhi.
Akhirnya
aku pun menjalankan kehidupan sendiri-sendiri, aku dengan pasangan aku dan
gadhi dengan pasangannya.
Karya : Linda Dwijayanti
Karya : Linda Dwijayanti